Selasa, 05 November 2013

Pesta Dadung, Budaya khas Cigugur Kuningan

Pesta Dadung, Budaya khas Cigugur Kuningan
pesta-dadung-dari-Cigugur-Kuningan
Pesta Dadung khas Cigugur Kuningan
Kuningan123 | Salah satu budaya khas Kota Kuningan Jawa Barat adalah Pesta Dadung, yang mana budaya ini ikon atau ciri khas dari daerah Kecamatan Cigugur, Kuningan. Budaya ini menceritakan tentang syukuran bagi para petani dan anak-anak gembala.

“Dadung berarti tali yang kemudian ditalikan dengan lantunan rajah yang mengandung makna adanya kesinambungan dalam menjaga dan merawat alam dari generasi ke generasi,” ungkap salah seorang panitia kegiatan, Mang Kundang Senin (28/10/2013).

Dia menjelaskan, tradisi ini menggambarkan budak angon (pengembala kambing) di saat menggembalakan ternaknya di ladang. Kehidupan tradisi ini ada sejak tahun 1818, merupakan kaulinan barudak yang memanfaatkan waktu luang pada saat mengembala kambing. Tradisi ini, mengalami perubahan fungsi dari tradisi budak angon menjadi sikap syukur para petani setelah panen.

Pesta Dadung berarti hiburan. Sementara, dadung berarti tali yang biasa digunakan untuk mengikat kerbau dan sapi. Ada juga yang mengartikan pesta dadung adalah syukuran, hiburan bagi budak angon dan para petani ratusan tahun lalu.

Selain itu lanjut dia, dalam acara pesta dadung juga terdapat prosesi tarian adat yang menggunakan dadung (tali pengikat kerbau/hewan ternak). Tarian tersebut dilakukan oleh sekelompok anak dan orang-orang tua sambil memegang sebuah dadung sehingga membentuk sebuah lingkaran. Tarian tersebut melambangkan tarian tentang para petani dan anak-anak gembala yang bersukacita, menari sambil diiringi musik gamelan. Dan dilanjutkan dengan prosesi pembuangan hama secara simbolik. Dari prosesi tersebut para petani berharap tanaman mereka tidak lagi diganggu oleh hama perusak.

Menurutnya, kegiatan tersebut berlangsung cukup lama, sehingga perubahan tradisi itu sampai sekarang sebagai ungkapan rasa syukur dengan cara menyajikan pesta dadung. Pesta dadung, yakni sebuah ritual budak angon yang menggunakan seutas tambang pengikat ternak yang dijadikan alat untuk menari. Simbol tambang, sampai saat ini menjadi ciri khas dan tidak pernah hilang dan terus dipertahankan

Sumber : Kuningan News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda disini.